Sep 17, 2013

Yang Instan - Instan : Kepatihan Artspace Exhibition, Solo, Jawa Tengah


Kalian tahu apa mimpi buruk?
Melihat karyamu ditempel dengan seadanya di mock-up kaos polos plus logo online shop jadi-jadian dan dibandrol dengan harga murahan. Atau mungkin, di banner besar di tengah kota, dengan editan semena-mena mengurangi estetika yang susah payah kau hadirkan di atas kanvasmu.
Hampir semua orang suka yang serba instan, begitupun dalam mencari uang. "Yaiyalah, kalau ada yang instan, kenapa pilih yang membutuhkan proses?" Celetuk si Ego entah dimana. Ini mungkin gambaran beberapa otak penghasil kreativitas di zaman kini. Ibarat mi instan, tinggal seduh air hangat, voila! Jadilah sosok "desainer".
Hehe, serius amat mpok?
Barusan adalah karyaku untuk pameran di Solo. Nggak spektakuler banget sih, tapi penuh penghayatan. Tema yang diangkat adalah "Isi Dengan Rasa: Sebagai representasi dari pemaknaan diri para perupa akan segala sesuatu yang menjadi kegelisahan dari proses kreatif mereka. " Nah, aku kepikiran untuk 'membahas' kasus 'desainer copy-paste' sekaligus aplikasi instan yang semakin lama mengurangi esensi berkesenian. Halah. Yasudah, pas lagi makan mi instan, kepikiran lagi untuk menambah 'sesuatu' itu. Hhehehehe. Yaudah deh yah, gitu aja. Semoga dapat 'feel'nya. :3 Oiya, setelah dibingkai, aku pajang dulu di meja berramai-ramai dengan kartu pos dari teman-teman sebangsa dan setanah air. Sebenarnya ini digital painting, tapi sengaja aku print terpisah biar kayak kolase. Hheheeheheh. Biar gak instan. :)) Untuk kamu yang tinggal di Solo atau kebetulan lagi mampir ke Solo, bisa datang aja ke Kepatihan Artspace, Jl. Sangihe 12, tanggal 23 sampai 28 September. :)







1 comment:

  1. Begitulah para pencari uang. Mungkin agak sedikit curang, tapi mereka juga cerdik dalam memanfaatkan sesuatu. Dengan sedikit sentuhan modifikasi, semuanya beres.

    Dalam hal ini saya netral saja kawan.

    ReplyDelete

You said......